Headlines News :
Home » » Makalah Tentang Jaringan HSDPA

Makalah Tentang Jaringan HSDPA

Written By Unknown on Rabu, 20 November 2013 | 21.21



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
HSDPA (High Speed Downlink Packet Acces) merupakan pengembangan teknologi 3G yang memungkinkan kecepatan data sampai 8-10 Mbps. Evolusi WCDMA dengan menggunakan teknologi HSDPA mampu meningkatkan kecepatan transmisi data dengan peralatan jaringan WCDMA yang telah ada. Implementasi HSDPA ini tidak mengubah hirarki kerja dari sisi UTRAN, akan tetapi perubahan yang paling besar terjadi pada bagian MAC karena terjadi penambahan entitas MACHS (Medium Access Control high speed) pada sublayer MAC dari Node B. Selain itu, UE (User Euipment) dengan kapabilitas HSDPA bisa co-exist dengan UE WCDMA pada carrier yang sama. Teknik yang digunakan untuk mendapatkan kecepatan transmisi data yang tinggi dengan tetap mempertahankan kapabilitas dengan peralatan jaringan WCDMA yang telah adadi antaranya: AMC (Adaptive Modulation and Coding), HARQ (Hybrid Automatic RepeatRequest), dan packet schedulling.
Untuk HSDPA, layanan akses internet yang masih baru, High-Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH), telah ditambahkan ke W-CDMA rilis 5 dan spesifikasi lebih lanjut. Hal ini dilakukan dengan memperkenalkan tiga baru lapisan fisik saluran: HS-SCCH, HS-DPCCH dan HS-PDSCH. High Speed-Shared Control Channel (HS-SCCH) menginformasikan pengguna bahwa data akan dikirimkan pada 2 slot HS-DSCH depan. High Speed Uplink-Dedicated Physical Control Channel (HS-DPCCH) membawa informasi pengakuan dan saluran Indikator kualitas saat ini (CQI) dari pengguna. Nilai ini kemudian digunakan oleh base station untuk menghitung berapa banyak data untuk mengirim ke perangkat pengguna pada transmisi berikutnya. High Speed Downlink Shared Channel-Fisik (HS-PDSCH) adalah saluran dipetakan ke saluran transportasi HS-DSCH di atas yang membawa data pengguna yang sebenarnya.



B.       Rumusan Masalah
1.         Bagaimana cara kerja tentang unduh data dari jaringan HSDPA?
2.         Mulai dari manakah awal munculnya jaringan HSDPA?
3.         Apa saja prosedur yang berkaitan dengan jaringan HSDPA?
4.         Dan bagaimana cara kerja dari jaringan HSDPA?
C.      Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari makalah ini hanya dibatasi oleh HSDPA (High Speed Downlink Paket Access) dan semua prosedur yang berkaitan dengan HSDPA.

D.      Tujuan
1.         Tujuan utama HSDPA adalah untuk meningkatkan user throughput maksimum untuk pengiriman paket data dari sisi downlink dan mengurangi delay transmisi paket (round tripdelay).
2.         Untuk mengetahui prkembangan jaringan HSDPA mulai dari awal sampai sekarang.
3.         untuk memberikan pengertian dari seputar proses HSDPA.
4.         Dan untuk  mengetahui kapasitas file yang di unduh dari internet.

E.       Manfaat
1.      HSDPA dapat mempermudah user di bidang telekomunikasi.
2.      Mengurangi tertundanya pengunduhan atau download data (delay).
3.      Aplikasi teknologi HSDPA sangat mudah digunakan dan kecepatan access megunduh data lebih cepat.
4.      Keamanan HSDPA bekerja lebih baik dari pada algoritma kriptografi.
5.      Dan mudah dibawa kemana saja sehingga mempermudah kita untuk berkomunikasi di dunia teknologi.



BAB II
PEMBAHASAN
TEKNOLOGI JARINGAN SELULER HSDPA
1.      Sejarah HSDPA
Pada tahun 1978 awal munculnya teknologi generasi pertama (1G), teknologi pertama yang diluncurkan adalah Global System for Mobile (GSM) dan Code Division Multiple (CDMA). Metode akses yang digunakan oleh CDMA dan GSM berbeda, yaitu 1G hanya dapat digunakan untuk menelpon dan masih menggunakan nada dering monofonik, yang tentunya belum memiliki akses ke internet. Kemudian pada tahun 1990an diluncurkan teknologi generasi kedua (2G), yaitu GSM dengan fasilitas nada dering polifonik dan baru memiliki pengaturan variasi warna. Setelah 2G, muncul telepon seluler dengan 2.5G yang telah memiliki fitur Mobile Multimedia Message (MMS) dan dilengkapi akses General Packet Radio Service (GPRS). Perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga dimunculkanlah telepon seluler dengan teknologi generasi ketiga (3G). Teknologi ini cukup diminati di masyarakat, dengan salah satu keunggulan baru dari telpon seluler yang memiliki fitur video call yang membuat kita dapat melihat lawan bicara kita pada saat melakukan panggilan. Sampai saat ini telah dikeluarkan teknologi yang disebut 3.5G, yang merupakan teknologi transmisi data pita lebar (bandwith) yang dapat digunakan secara berpindah-pindah (mobile broadband) dan berbasis High-Speed Downlink Package Access (HSDPA).
HSDPA ini pertama kali diperkenalkan di Jepang (berupa 3G+ sampai 3.5G). Teknologi 3,5G ini selalu berkembang sama seperti pada generasi sebelumnya. 3.5G adalah teknologi lanjutan dari 3G yang dalam teori memberikan layanan suara, video, maupun akses dengan kecepatan hingga 3.6 Mbps atau sembilan kali lebih cepat dari layanan 3G umumnya. Kontennya sendiri tidak jauh berbeda dengan konten dari teknologi 3G yang sudah ditawarkan oleh beberapa operator seluler di Indonesia yaitu video call, mobile video, mobile TV, serta video content. Sedangkan perbedaan antara 3G dengan 3.5G adalah 3.5G menyuguhkan gambar yang lebih tajam dari gambar yang ditawarkan oleh 3G. Seperti teknologi sebelumnya, teknologi 3.5G juga menggunakan broadband yang menyediakan akses atau koneksi internet lebih cepat dan sambungan langsung ke jaringan internet lokal maupun internasional.
2.      Pengertian (HSDPA)
HSDPA adalah singkatan dari High-Speed Downlink Packet Access, adalah protokol baru untuk transmisi telepon mobile data. HSDPA dikenal sebagai 3.5G (G = Generation) teknologi.  Pada dasarnya, standar yang akan memberikan kecepatan download pada ponsel setara dengan ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) line di rumah, menghapus pembatasan pada penggunaan ponsel Anda dengan koneksi yang lambat. Ini merupakan evolusi dan perbaikan pada W-CDMA atau Wideband Code Division Multiple Access, protokol 3G. HSDPA meningkatkan kecepatan transfer data dengan faktor paling sedikit lima kali dari W-CDMA. HSDPA dapat mencapai kecepatan transmisi data teoritis 8-10 Mbps (megabit per detik), meskipun setiap data yang dikirim, aplikasi dengan permintaan data yang tinggi seperti video dan musik streaming fokus HSDPA.
HSDPA meningkatkan kecepatan pada W-CDMA dengan menggunakan teknik yang berbeda untuk modulasi dan coding. Ini membuat saluran baru dalam W-CDMA disebut HS-DSCH, atau saluran berkecepatan tinggi downlink bersama. Saluran ini berbeda dari channel lain dan memungkinkan untuk kecepatan downlink yang lebih cepat. Penting untuk dicatat bahwa saluran tersebut hanya digunakan untuk downlink. Itu berarti bahwa data yang dikirim dari sumber ke ponsel. Hal ini tidak mungkin untuk mengirim data dari ponsel ke sumber menggunakan HSDPA. Saluran dibagi antara semua pengguna yang memungkinkan sinyal radio yang akan digunakan paling efektif untuk download tercepat.
Ketersediaan HSDPA secara luas mungkin memerlukan waktu untuk diwujudkan, atau tidak pernah bisa tercapai. Banyak penyedia telekomunikasi seluler bekerja dengan cepat untuk menggunakan jaringan 3G yang dapat ditingkatkan ke 3.5G ketika ada permintaan pasar. Awal penyebaran layanan akan pada kecepatan jauh lebih rendah dibandingkan tingkat teoritis. Awal layanan akan berada di 1,8 Mbps, dengan upgrade ke 3.6Mbps sebagai perangkat yang tersedia yang dapat menangani kecepatan meningkat.
Penerimaan jangka panjang dan keberhasilan HSDPA tidak jelas, karena HSDPA tidak merupakan satu-satunya alternatif untuk transmisi data kecepatan tinggi. Standar seperti CDMA2000 1xEVDO dan WiMax merupakan potensi lainnya dengan standar kecepatan tinggi. Karena HSDPA adalah perluasan dari W-CDMA, tidak mungkin untuk berhasil di lokasi di mana W-CDMA belum digunakan. Oleh karena itu, keberhasilan HSDPA akhirnya sebagai standar 3.5G pertama akan tergantung pada keberhasilan W-CDMA sebagai standar 3G.

Kecepatan unduh datanya :
Ø  Di lingkungan perumahan teknologi ini dapat melakukan unduh data hingga berkecepatan 3,7 Mbps.
Ø  Dalam keadaan bergerak seseorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps.
Ø  Di lingkungan perkantoran yang padat pengguna dapat menikmati streaming video dengan perkiraan kecepatan 300 Kbps.
3.      Cara kerja HSDPA
HSDPA merupakan kanal baru yang dimilikioleh 3g yaitu high speed downlink shared channel (HS-DSCH). Kanal tersebut beroperasi berbeda dengan jalur 3g yang ada. Penambahan kanal berupa implementasi adaptive modulation and coding (AMC) hybrid automatic repestrequest ( HARG), fast packet scheduling, retransmission protokol and fast cell selection  (FCS) yang di kendalikan medium access control (AMC) di node yang berkemampuan 3g. HS-DSCH di fungsikan untuk proses downlink data ponsel. Sedangkan untuk proses uplink, kemampuan HSDPA tidak bias sebesar downlinknya, yang secara teori hanya mampu sampai 2 mbit/s. Jaringan HSDPA secara fisik memiliki 3 kanal, yakni high speed data physich downlink Shared channel (HS-PDSC), high peed shared control channel (HS-DPCCH). HS-PDSCH mengadopsi modulative adaption QPSK (quadrature phaseshift keying) atau algoritma phase modulasi yang sudah ada, dan 16 QAM (quadrative amplitude modulation) yakni empat amplitude dan empat fase yang memungkinkan penggunaan data rate tinggi dibawah kondisi jaringan radio yang bermacam – macam.
4.      Arsitektur Jaringan HSDPA
HSDPA merupakan evolusi dari UMTS, sehingga arsitektur jaringan HSDPA tetap menggunakan arsitektur jaringan UMTS. Secara sederhana, Arsitektur UMTS dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.

Arsitektur ULTRAN (UMTS terrestrial Radio Access Network) dibangun oleh satu atau beberapa radio network system (RNS) yang terhubung pada Core Network (CN). RNS dapat dibagi menjadi dua entity, yaitu Radio Network Controller (RNC) dan node B atau base station node B pada HSDPA tidak terdiri dari layar fisik, terdapat juga MAC (Medium Access Control) layer seperti terlihat pada gambar diatas. MAC-hs merupakan entity MAC yang menangani transport channel HS-DSCH. MC-hs memiliki peran fungsi dalam transmisi ARQ (Automatic Repeat Request) dan scheduling dalam menangani prioritas paket. Dengan adanya MAC layer pada node B, maka proses retransmisi dapat terjadi lebih cepat dan delay untuk men-decode paket dapat berkurang karena rount -trip retransmisi yang lebih pendek.
5.      Channel – Channel HSDPA
Ø  HS-DSCH (high speed downlink shared channel) HS-DSCH merupakan transport channel downlink HSDPA yang dapat digunakan mengirim paket data oleh beberapa user dalam satu cell.
Ø  HS-SCCH (high speed shared control channel) HS-SCCH merupakan downlink physical cannel dengan SF tetap sebesar 128 yang membawa informasi kunci yang di perlukan untuk MS-PDSCH.
Ø  HS-DPCCH (high speed dedicatede physical control channel) HS-DPCCH membawa informasi control yang diperlukan dalam pengiriman paket data seperti ARQ acknowledgement (ACK/NACK) serta CQI (channel quality indikcator).

6.      Keunggulan HSDPA

Ø  Teknologi HSDPA dapat digunakan untuk banyak user secara bersama-sama. Tetapi jika semua user melakukan download file dengan kapasitas yang besar dari internet, akan berimbas pada aliran data, yaitu seluruh user akan mendapat koneksi yang lambat.
Ø  Frekuensi yang dipakai oleh teknologi ini sudah dapat dimaksimalisasikan secara efisien dengan pemakaian bandwith (lebar pita) yang tepat.
Ø  Mengurangi tertundanya pengunduhan atau download data (delay), walaupun dengan banyaknya pengguna dari koneksi HSDPA, unduhan data tidak akan tertunda, tetapi mungkin mengalami sedikit keterhambatan aliran data.
7.      Kekurangan HSDPA

Ø  Kecepatan maksimum 14,4 Mbps dalam jarak kurang dari 1 km dari base station. Apabila sudah mencapai jarak lebih dari sama dengan 6 km, aliran data akan menurun kepada kecepatan 1 Mbps.
Ø  Harga yang cukup mahal bila dibandingkan dengan jaringan seperti WiMAX.

8.      Modem HSDPA
Dalam smartphone, akses internet yang sangat cepat dapat diambil dari antena telepon seluler itu sendiri yang akan diproses lebih lanjut. Sedangkan untuk laptop atau netbook, komputer belum tentu dapat menangkap dan memproses sinyal yang ada, kebanyakan hanya dapat menangkap sinyal melalui Wi-Fi ataupun Bluetooth. Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan menggunakan modem, dengan cara menangkap sinyal tersendiri dari antena yang ada dan diproses lebih lanjut agar komputer dapat tersambung dengan akses internet dari sinyal modem. HSDPA USB modem dapat dipakai untuk mendapatkan koneksi internet pada komputer rumah dimana terdapat sinyal kuat dari HSDPA. Hal ini akan menggantikan kebutuhan  pengguna akan koneksi fixed line.
9.      Paket Penjadwalan Cepat
Saluran downlink HS-DSCH dibagi antara pengguna dengan menggunakan channel-dependent scheduling untuk membuat penggunaan sinyal radio yang tersedia dengan maksimal. Setiap pengguna perangkat teknologi ini secara terus-menerus mentransmisikan indikasi kualitas sinyal downlink, yaitu 500 kali per detik. Dari informasi yang diperoleh dari semua perangkat, base station memutuskan pengguna mana yang akan dikirimkan data pada frame 2 ms pada aliran data berikutnya dan berapa banyak data yang harus dikirimkan kepada setiap user atau pengguna. Data yang lebih besar dapat dikirimkan kepada pengguna yang memiliki kualitas sinyal downlink yang tinggi.
Banyaknya pembagian dari rangkaian kode dan jaringan bandwith, dialokasikan kepada para pengguna HDSPA melalui ketentuan dari jaringan itu sendiri. Alokasi yang dilakukan adalah “semi-statis”, namun didalamnya masih dapat dimodifikasi ketika jaringannya sedang beroperasi, tetapi tidak dalam basis per frame. Alokasi ini merepresentasikan pertukaran antara bandwith yang dialokasikan untuk pengguna HDSPA. Hal ini dimaksudkan untuk pengalokasian gelombang suara dan pengguna data non-HDSPA. Lebih jelasnya, alokasi ini merupakan unit dari pembagian kode untuk penyebaran di faktor 16, dimana 16 ada dan hingga 15 dapat di alokasikan untuk jaringan HSDPA. Ketika base station dipilih, maka langkah selanjutnya adalah untuk menentukan pengguna yang akan menerima data pada frame selanjutnya. Hal ini juga dapat berguna untuk menentukan pembagian kode yang akan digunakan untuk tiap pengguna. Informasi ini dikirim kepada perangkat pengguna melalui satu atau lebih “scheduling channels”. Channel tersebut bukan merupakan bagian dari jaringan HSDPA yang telah ditentukan sebelumnya, tetapi merupakan jaringan yang telah dialokasikan secara terpisah. Selanjutnya, untuk memberikan frame 2 ms, data mungkin akan terkirim secara berulang denga menggunakan pembagian kode yang berbeda. Maksimum banyaknya pengguna dalam menerima data yang diberikan frame 2 ms, diapa dilihat dari banyaknya jumlah pengalokasian dalam pembagian kode. Sebagai contoh, dalam teknologi CDMA2000 1xEV-DO, data yang dikirim hanya kepada satu pengguna dalam suatu kurun waktu.
10.  Keamanan HSDPA
Autentikasi user atau pengguna dari teknologi HSDPA ini dilakukan dari SIM card (atau RUIM). Data dari user akan dikodekan secara berbeda menurut standar CDMA, dan bekerja jauh lebih baik daripada algoritma kriptografi. Keamanan dari teknologi ini akan jebol apabila ada penyusup yang masuk ke base station atau suatu ketika penyusup tersebut mendapatkan kode channel yang hanya dapat diperoleh dari agen khusus( 6432). Dengan kata lain, keamanan akan kepemilikan akses ini cukup terjamin.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah jaringan yang di peruntukkan bagi telepon seluler yang populer dengan nama teknologi 3,5G. Teknologi ini menyediakan kemampuan mengunduh yang cepat dan merupakan sambungan dari asynchronous digital subcriber line (ADSL) yang digunakan pada sambungan layanan internet untuk daerah perumahan dan mencegah melambatnya koneksi pada telepon seluler.
HSDPA memiliki dua fase, fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps dan kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapasitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbps. Teknologi ini dikembangkan dari WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang memungkinkan untuk penggunaan kapasitas data yang lebih besar yaitu mencapai 14,4 Mbps untuk download data dan 2Mbps untuk upload data. Kecepatan terakhir yang dirilis oleh teknologi ini adalah HSPDA+, dengan kecepatan download mencapai 42 Mbps dan 84 Mbps dalam Rilis ke 9 dari standar 3GPP.
B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penyusun mencoba memberikan saran sesuai hasil makalah ini supaya pembaca bisa menerapkan dengan baik tentang HSDPA yang sudah berkembang di massa sekarang, dan bisa memanfaatkan sebaik mungkin fasilitas – fasilitas yang sudah ada dalam jaringan HSDPA. Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah ilmunya dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena saya membuat makalah ini mempunyai arti penting yang sangat mendalam.




DAFTAR  PUSTAKA


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Sahrul-Teknik | Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. MEDIA BELAJAR - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Sahrul-Teknik