BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
HSDPA (High Speed
Downlink Packet Acces) merupakan
pengembangan teknologi 3G yang memungkinkan
kecepatan data sampai 8-10 Mbps. Evolusi WCDMA dengan menggunakan
teknologi HSDPA mampu meningkatkan kecepatan transmisi data dengan
peralatan jaringan WCDMA yang telah ada. Implementasi HSDPA ini tidak mengubah
hirarki kerja dari sisi UTRAN, akan tetapi perubahan yang paling besar terjadi
pada bagian MAC karena terjadi penambahan entitas MACHS (Medium Access Control
high speed) pada sublayer MAC dari Node B. Selain itu, UE (User Euipment)
dengan kapabilitas HSDPA bisa co-exist dengan UE WCDMA pada carrier yang
sama. Teknik yang digunakan untuk mendapatkan kecepatan transmisi data yang
tinggi dengan tetap mempertahankan kapabilitas dengan peralatan jaringan WCDMA
yang telah adadi antaranya: AMC (Adaptive Modulation and Coding), HARQ (Hybrid
Automatic RepeatRequest), dan packet schedulling.
Untuk HSDPA, layanan akses internet
yang masih baru, High-Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH), telah
ditambahkan ke W-CDMA rilis 5 dan spesifikasi lebih lanjut. Hal ini dilakukan
dengan memperkenalkan tiga baru lapisan fisik saluran: HS-SCCH, HS-DPCCH dan
HS-PDSCH. High Speed-Shared Control Channel (HS-SCCH) menginformasikan pengguna
bahwa data akan dikirimkan pada 2 slot HS-DSCH depan. High Speed
Uplink-Dedicated Physical Control Channel (HS-DPCCH) membawa informasi
pengakuan dan saluran Indikator kualitas saat ini (CQI) dari pengguna. Nilai
ini kemudian digunakan oleh base station untuk menghitung berapa banyak data
untuk mengirim ke perangkat pengguna pada transmisi berikutnya. High Speed
Downlink Shared Channel-Fisik (HS-PDSCH) adalah saluran dipetakan ke saluran
transportasi HS-DSCH di atas yang membawa data pengguna yang sebenarnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara kerja
tentang unduh data dari jaringan HSDPA?
2.
Mulai dari manakah
awal munculnya jaringan HSDPA?
3.
Apa saja prosedur
yang berkaitan dengan jaringan HSDPA?
4.
Dan bagaimana cara
kerja dari jaringan HSDPA?
C.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari makalah ini hanya dibatasi oleh HSDPA (High
Speed Downlink Paket Access) dan semua prosedur yang berkaitan dengan HSDPA.
D.
Tujuan
1.
Tujuan utama HSDPA adalah untuk meningkatkan user throughput
maksimum untuk pengiriman paket data dari sisi downlink dan mengurangi
delay transmisi paket (round tripdelay).
2.
Untuk mengetahui
prkembangan jaringan HSDPA mulai dari awal sampai sekarang.
3.
untuk memberikan
pengertian dari seputar proses HSDPA.
4.
Dan untuk mengetahui kapasitas file yang di unduh dari
internet.
E. Manfaat
1.
HSDPA dapat mempermudah user di bidang
telekomunikasi.
2.
Mengurangi
tertundanya pengunduhan atau download data (delay).
3.
Aplikasi teknologi HSDPA sangat mudah digunakan
dan kecepatan access megunduh data lebih cepat.
4.
Keamanan
HSDPA bekerja lebih baik dari pada algoritma kriptografi.
5.
Dan mudah dibawa kemana saja sehingga
mempermudah kita untuk berkomunikasi di dunia teknologi.
BAB II
PEMBAHASAN
TEKNOLOGI JARINGAN SELULER HSDPA
1.
Sejarah HSDPA
Pada
tahun 1978 awal munculnya teknologi generasi pertama (1G), teknologi pertama
yang diluncurkan adalah Global System for Mobile (GSM) dan Code Division
Multiple (CDMA). Metode akses yang digunakan oleh CDMA dan GSM berbeda, yaitu
1G hanya dapat digunakan untuk menelpon dan masih menggunakan nada dering
monofonik, yang tentunya belum memiliki akses ke internet. Kemudian pada tahun
1990an diluncurkan teknologi generasi kedua (2G), yaitu GSM dengan fasilitas
nada dering polifonik dan baru memiliki pengaturan variasi warna. Setelah 2G,
muncul telepon seluler dengan 2.5G yang telah memiliki fitur Mobile Multimedia
Message (MMS) dan dilengkapi akses General Packet Radio Service (GPRS).
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga dimunculkanlah telepon
seluler dengan teknologi generasi ketiga (3G). Teknologi ini cukup diminati di
masyarakat, dengan salah satu keunggulan baru dari telpon seluler yang memiliki
fitur video call yang membuat kita dapat melihat lawan bicara kita pada saat
melakukan panggilan. Sampai saat ini telah dikeluarkan teknologi yang disebut
3.5G, yang merupakan teknologi transmisi data pita lebar (bandwith) yang dapat
digunakan secara berpindah-pindah (mobile broadband) dan berbasis High-Speed
Downlink Package Access (HSDPA).
HSDPA
ini pertama kali diperkenalkan di Jepang (berupa 3G+ sampai 3.5G). Teknologi
3,5G ini selalu berkembang sama seperti pada generasi sebelumnya. 3.5G adalah
teknologi lanjutan dari 3G yang dalam teori memberikan layanan suara, video,
maupun akses dengan kecepatan hingga 3.6 Mbps atau sembilan kali lebih cepat
dari layanan 3G umumnya. Kontennya sendiri tidak jauh berbeda dengan konten
dari teknologi 3G yang sudah ditawarkan oleh beberapa operator seluler di
Indonesia yaitu video call, mobile video, mobile TV, serta video content.
Sedangkan perbedaan antara 3G dengan 3.5G adalah 3.5G menyuguhkan gambar yang
lebih tajam dari gambar yang ditawarkan oleh 3G. Seperti teknologi sebelumnya,
teknologi 3.5G juga menggunakan broadband yang menyediakan akses atau koneksi
internet lebih cepat dan sambungan langsung ke jaringan internet lokal maupun
internasional.
2.
Pengertian (HSDPA)
HSDPA
adalah singkatan dari High-Speed Downlink Packet Access, adalah protokol baru
untuk transmisi telepon mobile data. HSDPA dikenal sebagai 3.5G (G =
Generation) teknologi. Pada dasarnya,
standar yang akan memberikan kecepatan download pada ponsel setara dengan ADSL
(Asymmetric Digital Subscriber Line) line di rumah, menghapus pembatasan pada
penggunaan ponsel Anda dengan koneksi yang lambat. Ini merupakan evolusi dan
perbaikan pada W-CDMA atau Wideband Code Division Multiple Access, protokol 3G.
HSDPA meningkatkan kecepatan transfer data dengan faktor paling sedikit lima
kali dari W-CDMA. HSDPA dapat mencapai
kecepatan transmisi data teoritis 8-10 Mbps (megabit per detik), meskipun
setiap data yang dikirim, aplikasi dengan permintaan data yang tinggi seperti
video dan musik streaming fokus HSDPA.
HSDPA meningkatkan kecepatan pada W-CDMA dengan menggunakan
teknik yang berbeda untuk modulasi dan coding. Ini membuat saluran baru dalam
W-CDMA disebut HS-DSCH, atau saluran berkecepatan tinggi downlink bersama.
Saluran ini berbeda dari channel lain dan memungkinkan untuk kecepatan downlink
yang lebih cepat. Penting untuk dicatat bahwa saluran tersebut hanya digunakan
untuk downlink. Itu berarti bahwa data yang dikirim dari sumber ke ponsel. Hal
ini tidak mungkin untuk mengirim data dari ponsel ke sumber menggunakan HSDPA.
Saluran dibagi antara semua pengguna yang memungkinkan sinyal radio yang akan
digunakan paling efektif untuk download tercepat.
Ketersediaan HSDPA secara luas mungkin memerlukan waktu untuk
diwujudkan, atau tidak pernah bisa tercapai. Banyak penyedia telekomunikasi
seluler bekerja dengan cepat untuk menggunakan jaringan 3G yang dapat
ditingkatkan ke 3.5G ketika ada permintaan pasar. Awal penyebaran layanan akan
pada kecepatan jauh lebih rendah dibandingkan tingkat teoritis. Awal layanan
akan berada di 1,8 Mbps, dengan upgrade ke 3.6Mbps sebagai perangkat yang
tersedia yang dapat menangani kecepatan meningkat.
Penerimaan
jangka panjang dan keberhasilan HSDPA tidak jelas, karena HSDPA tidak merupakan
satu-satunya alternatif untuk transmisi data kecepatan tinggi. Standar seperti
CDMA2000 1xEVDO dan WiMax merupakan potensi lainnya dengan standar kecepatan
tinggi. Karena HSDPA adalah perluasan dari W-CDMA, tidak mungkin untuk berhasil
di lokasi di mana W-CDMA belum digunakan. Oleh karena itu, keberhasilan HSDPA
akhirnya sebagai standar 3.5G pertama akan tergantung pada keberhasilan W-CDMA
sebagai standar 3G.
Kecepatan
unduh datanya :
Ø Di
lingkungan perumahan teknologi ini dapat melakukan unduh data hingga
berkecepatan 3,7 Mbps.
Ø Dalam
keadaan bergerak seseorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan
100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps.
Ø Di
lingkungan perkantoran yang padat pengguna dapat menikmati streaming video
dengan perkiraan kecepatan 300 Kbps.
3.
Cara
kerja HSDPA
HSDPA merupakan kanal baru yang dimilikioleh 3g
yaitu high speed downlink shared channel (HS-DSCH). Kanal tersebut beroperasi
berbeda dengan jalur 3g yang ada. Penambahan kanal berupa implementasi adaptive
modulation and coding (AMC) hybrid automatic repestrequest ( HARG), fast packet
scheduling, retransmission protokol and fast cell selection (FCS) yang di kendalikan medium access
control (AMC) di node yang berkemampuan 3g. HS-DSCH di fungsikan untuk proses
downlink data ponsel. Sedangkan untuk proses uplink, kemampuan HSDPA tidak bias
sebesar downlinknya, yang secara teori hanya mampu sampai 2 mbit/s. Jaringan
HSDPA secara fisik memiliki 3 kanal, yakni high speed data physich downlink
Shared channel (HS-PDSC), high peed shared control channel (HS-DPCCH). HS-PDSCH
mengadopsi modulative adaption QPSK (quadrature phaseshift keying) atau
algoritma phase modulasi yang sudah ada, dan 16 QAM (quadrative amplitude
modulation) yakni empat amplitude dan empat fase yang memungkinkan penggunaan
data rate tinggi dibawah kondisi jaringan radio yang bermacam – macam.
4.
Arsitektur Jaringan HSDPA
HSDPA merupakan evolusi
dari UMTS, sehingga arsitektur jaringan HSDPA tetap menggunakan arsitektur
jaringan UMTS. Secara sederhana, Arsitektur UMTS dapat digambarkan seperti
gambar di bawah ini.
Arsitektur
ULTRAN (UMTS terrestrial Radio Access Network) dibangun oleh satu atau beberapa
radio network system (RNS) yang terhubung pada Core Network (CN). RNS dapat
dibagi menjadi dua entity, yaitu Radio Network Controller (RNC) dan node B atau
base station node B pada HSDPA tidak terdiri dari layar fisik, terdapat juga
MAC (Medium Access Control) layer seperti terlihat pada gambar diatas. MAC-hs
merupakan entity MAC yang menangani transport channel HS-DSCH. MC-hs memiliki
peran fungsi dalam transmisi ARQ (Automatic Repeat Request) dan scheduling
dalam menangani prioritas paket. Dengan adanya MAC layer pada node B, maka
proses retransmisi dapat terjadi lebih cepat dan delay untuk men-decode paket
dapat berkurang karena rount -trip retransmisi yang lebih pendek.
5.
Channel
– Channel HSDPA
Ø HS-DSCH
(high speed downlink shared channel) HS-DSCH merupakan transport channel
downlink HSDPA yang dapat digunakan mengirim paket data oleh beberapa user
dalam satu cell.
Ø HS-SCCH
(high speed shared control channel) HS-SCCH merupakan downlink physical cannel
dengan SF tetap sebesar 128 yang membawa informasi kunci yang di perlukan untuk
MS-PDSCH.
Ø HS-DPCCH
(high speed dedicatede physical control channel) HS-DPCCH membawa informasi
control yang diperlukan dalam pengiriman paket data seperti ARQ acknowledgement
(ACK/NACK) serta CQI (channel quality indikcator).
6.
Keunggulan
HSDPA
Ø Teknologi HSDPA dapat digunakan
untuk banyak user secara bersama-sama. Tetapi jika semua user melakukan
download file dengan kapasitas yang besar dari internet, akan berimbas pada
aliran data, yaitu seluruh user akan mendapat koneksi yang lambat.
Ø Frekuensi yang dipakai oleh
teknologi ini sudah dapat dimaksimalisasikan secara efisien dengan pemakaian
bandwith (lebar pita) yang tepat.
Ø Mengurangi tertundanya pengunduhan
atau download data (delay), walaupun dengan banyaknya pengguna dari koneksi
HSDPA, unduhan data tidak akan tertunda, tetapi mungkin mengalami sedikit
keterhambatan aliran data.
7.
Kekurangan
HSDPA
Ø Kecepatan maksimum 14,4 Mbps dalam
jarak kurang dari 1 km dari base station. Apabila sudah mencapai jarak lebih
dari sama dengan 6 km, aliran data akan menurun kepada kecepatan 1 Mbps.
Ø Harga yang cukup mahal bila
dibandingkan dengan jaringan seperti WiMAX.
8.
Modem
HSDPA
Dalam
smartphone, akses internet yang sangat cepat dapat diambil dari antena telepon
seluler itu sendiri yang akan diproses lebih lanjut. Sedangkan untuk laptop
atau netbook, komputer belum tentu dapat menangkap dan memproses sinyal yang
ada, kebanyakan hanya dapat menangkap sinyal melalui Wi-Fi ataupun Bluetooth.
Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan menggunakan modem, dengan cara
menangkap sinyal tersendiri dari antena yang ada dan diproses lebih lanjut agar
komputer dapat tersambung dengan akses internet dari sinyal modem. HSDPA USB
modem dapat dipakai untuk mendapatkan koneksi internet pada komputer rumah
dimana terdapat sinyal kuat dari HSDPA. Hal ini akan menggantikan kebutuhan pengguna akan koneksi fixed line.
9. Paket Penjadwalan Cepat
Saluran
downlink HS-DSCH dibagi antara pengguna dengan menggunakan channel-dependent
scheduling untuk membuat penggunaan sinyal radio yang tersedia dengan maksimal.
Setiap pengguna perangkat teknologi ini secara terus-menerus mentransmisikan
indikasi kualitas sinyal downlink, yaitu 500 kali per detik. Dari informasi
yang diperoleh dari semua perangkat, base station memutuskan pengguna mana yang
akan dikirimkan data pada frame 2 ms pada aliran data berikutnya dan berapa
banyak data yang harus dikirimkan kepada setiap user atau pengguna. Data yang
lebih besar dapat dikirimkan kepada pengguna yang memiliki kualitas sinyal
downlink yang tinggi.
Banyaknya
pembagian dari rangkaian kode dan jaringan bandwith, dialokasikan kepada para
pengguna HDSPA melalui ketentuan dari jaringan itu sendiri. Alokasi yang
dilakukan adalah “semi-statis”, namun didalamnya masih dapat dimodifikasi
ketika jaringannya sedang beroperasi, tetapi tidak dalam basis per frame.
Alokasi ini merepresentasikan pertukaran antara bandwith yang dialokasikan
untuk pengguna HDSPA. Hal ini dimaksudkan untuk pengalokasian gelombang suara
dan pengguna data non-HDSPA. Lebih jelasnya, alokasi ini merupakan unit dari
pembagian kode untuk penyebaran di faktor 16, dimana 16 ada dan hingga 15 dapat
di alokasikan untuk jaringan HSDPA. Ketika base station dipilih, maka langkah
selanjutnya adalah untuk menentukan pengguna yang akan menerima data pada frame
selanjutnya. Hal ini juga dapat berguna untuk menentukan pembagian kode yang
akan digunakan untuk tiap pengguna. Informasi ini dikirim kepada perangkat
pengguna melalui satu atau lebih “scheduling channels”. Channel tersebut bukan
merupakan bagian dari jaringan HSDPA yang telah ditentukan sebelumnya, tetapi
merupakan jaringan yang telah dialokasikan secara terpisah. Selanjutnya, untuk
memberikan frame 2 ms, data mungkin akan terkirim secara berulang denga
menggunakan pembagian kode yang berbeda. Maksimum banyaknya pengguna dalam
menerima data yang diberikan frame 2 ms, diapa dilihat dari banyaknya jumlah
pengalokasian dalam pembagian kode. Sebagai contoh, dalam teknologi CDMA2000
1xEV-DO, data yang dikirim hanya kepada satu pengguna dalam suatu kurun waktu.
10.
Keamanan
HSDPA
Autentikasi
user atau pengguna dari teknologi HSDPA ini dilakukan dari SIM card (atau
RUIM). Data dari user akan dikodekan secara berbeda menurut standar CDMA, dan
bekerja jauh lebih baik daripada algoritma kriptografi. Keamanan dari teknologi
ini akan jebol apabila ada penyusup yang masuk ke base station atau suatu
ketika penyusup tersebut mendapatkan kode channel yang hanya dapat diperoleh
dari agen khusus( 6432). Dengan kata lain, keamanan akan kepemilikan akses ini
cukup terjamin.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
High-Speed
Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah jaringan yang di peruntukkan bagi
telepon seluler yang populer dengan nama teknologi 3,5G. Teknologi ini
menyediakan kemampuan mengunduh yang cepat dan merupakan sambungan dari
asynchronous digital subcriber line (ADSL) yang digunakan pada sambungan
layanan internet untuk daerah perumahan dan mencegah melambatnya koneksi pada
telepon seluler.
HSDPA
memiliki dua fase, fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps dan kemudian menyusul
fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapasitas maksimal downlink peak data rate
hingga mencapai 14 Mbps. Teknologi ini dikembangkan dari WCDMA sama seperti
EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan
Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang memungkinkan untuk
penggunaan kapasitas data yang lebih besar yaitu mencapai 14,4 Mbps untuk
download data dan 2Mbps untuk upload data. Kecepatan terakhir yang dirilis oleh
teknologi ini adalah HSPDA+, dengan kecepatan download mencapai 42 Mbps dan 84
Mbps dalam Rilis ke 9 dari standar 3GPP.
B.
Saran
Berdasarkan
kesimpulan diatas, maka penyusun mencoba memberikan saran sesuai hasil makalah
ini supaya pembaca bisa menerapkan dengan baik tentang HSDPA yang sudah
berkembang di massa sekarang, dan bisa memanfaatkan sebaik mungkin fasilitas –
fasilitas yang sudah ada dalam jaringan HSDPA. Dan kami juga sangat
mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah ilmunya dan mengapai
cita-cita yang di inginkan, karena saya membuat makalah ini mempunyai arti
penting yang sangat mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !